Dalam
penelitian ini akan menggunakan pengukuran self monitoring berdasarkan Briggs dan
Cheek (1986). Briggs dan
Cheek telah menyempurnakan pendapat Snyder (1974) maupun Lennox dan Wolfe (1984) mengenai komponen self
monitoring. Briggs dan Cheek menyatakan bahwa pendapat para pendahulunya
tersebut kurang dapat digunakan untuk mengukur secara individual. Ketiga komponen
self monitoring yang dikemukakan oleh Briggs dan Cheek adalah sebagai berikut:
a. Expressive
self control, yaitu berhubungan dengan kemampuan untuk secara aktif mengontrol
tingkah lakunya. Individu yang mempunyai self monitoring tinggi suka mengontrol
tingkah lakunya agar terlihat baik. Adapun ciri-cirinyaadalah sebagai berikut:
1. Acting,
termasuk didalamnya kemampuan untuk bersandiwara, berpura-pura,dan melakukan
kontrol ekspresi baik secara verbal maupun non verbal serta kontrol emosi.
2. Entertaining,
yaitu menjadi penyegar suasana.
3. Berbicara
di depan umum secara spontan.
b. Social
Stage Presence, yaitu kemampuan untuk bertingkah laku yang sesuai dengan
situasi yang dihadapi, kemampuan untuk mengubah-ubah tingkah laku dan kemampuan
untuk menarik perhatian sosial. Ciri-cirinya adalah:
1)
Ingin tampil menonjol
atau menjadi pusat perhatian.
2)
Suka melucu.
3)
Suka menilai kemudian
memprediksi secara tepat pada suatu perilaku yang belum jelas.
c. Other directed self
present, yaitu kemampuan untuk memainkan peran
seperti apa yang diharapkan oleh orang lain dalam suatu situasi sosial,
kemampuan untuk menyenangkan orang lain dan kemampuan untuk tanggap terhadap
situasi yang dihadapi. Ciri-cirinya adalah:
1)
Berusaha untuk menyenangkan orang lain.
2)
Berusaha untuk tampil menyesuaikan diri dengan orang lain (conformity).
3)
Suka menggunakan topeng untuk menutupi perasaannya.
Kemampuan
individu dalam menampilkan dirinya sesuai dengan tuntutan dari lingkungan
sosialnya dan sejauhmana individu mementingkan faktor-faktor eksternal maupun
internal dalam berperilaku dapat dilihat melalui self monitoring.
No comments:
Post a Comment