Karakteristik perubahan struktur organisasi
menurut Kasali dalam Nasution (2006), yaitu:
a.
Bersifat misterius karena tidak mudah dipegang.
b.
Memerlukan tokoh terkenal dalam melakukan perubahan.
c.
Tidak semua orang bisa diajak melihat perubahan.
d.
Perubahan terjadi setiap saat secara kontinu.
e.
Ada sisi lembut dan sisi keras dalam perubahan.
f.
Membutuhkan waktu, biaya dan kekuatan.
g.
Dibutuhkan upaya khusus untuk menyentuh nilai dasar atau budaya
korporat.
h.
Banyak diwarnai mitos.
i.
Perubahan menimbulkan ekspektasi yang dapat menimbulkan getaran emosi
dan harapan.
j.
Perubahan selalu menakutkan yang menimbulkan kepanikan
Struktur organisasi merupakan suatu cara
pembagian tugas pekerjaan yang kemudian dikelompokkan serta dikoordinasikan
secara formal. Robbins (2008) mengemukakan 6 (enam) unsur yang perlu
diperhatikan dalam pembentukan suatu struktur organisasi, yaitu:
a.
Spesialisasi atau pembagian tenaga kerja. Merupakan pemecahan suatu alur
penyelesaian pekerjaan menjadi sejumlah langkah penyelesaian yang diselesaikan
dengan kualifikasi tertentu.
b.
Departementalisasi, dapat didasarkan pada kesamaan kelompok pekerjaan
maupun berdasarkan teritori agar tugas dapat dikoordinasikan.
c.
Rantai komando, merupakan alur perintah dan kewenangan berkaitan dengan
tanggung jawab dari tingkatan-tingkatan dalam suatu organisasi.
d.
Rentang kendali, menentukan banyaknya tingkatan dan manajer yang harus
dimiliki oleh suatu organisasi.
e.
Sentralisasi dan desentralisasi, merupakan suatu cara pengambilan
keputusan berdasarkan kewenangan manajerial.
f.
Formalisasi, merupakan suatu tingkatan pekerjaan dalam suatu organisasi
yang dibakukan berdasarkan aturan
Menurut Kreitner dan Kinicki dalam Nasution
(2010) mengelompokkan perubahan ke dalam tiga kelompok tipologi, yaitu:
a.
Adaptive Change
Adaptive Change merupakan perubahan yang paling rendah tingkat
kompleksitasnya, dan ketidakpastiannya. Perubahan ini menyangkut pelaksanaan
perubahan yang sifatnya berulang atau meniru perubahan dari unit kerja yang
berbeda, dan karyawan tidak merasakan kekuatiran atas perubahan.
b.
Innovative Change
Perubahan ini berada di tengah kontinum diukur dari kompleksitas, biaya
dan ketidakpastiannya.
c.
Radically Innovative Change
Radically Innovative Change merupakan jenis perubahan yang paling sulit
dilaksanakan dan cenderung paling menakutkan bagi manajer untuk melaksanakan
dan memberikan dampak kuat pada keamanan kerja karyawan. Perubahan inovatif
radikal merupakan perubahan yang bersifat mendasar dan fundamental dengan
dampak dan resiko yang luas.
Pendekatan sistem Kreitner dan Kinicki (2001)
mengemukakan kerangka kerja perubahan organisasional yang terdiri dari tiga
komponen, yaitu:
a.
Inputs, yang terdiri dari kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman.
b.
Target Element of Change: yang terdiri atas tingkat organisasi,
tingkat kelompok dan tingkat individu
No comments:
Post a Comment