Suatu
organisasi dalam beroperasi membutuhkan karyawan sebagai tenaga kerrjanya guna
meningkatkan produk yang berkualitas. Mengingat karyawan merupakan asset penting organisasi maka banyak hal yang
perlu diperhatikan terkait dengan peningaktan kinerja. Campbell (dalam casio,
1998) menyatakan bahwa kinerja sebagai sesuatu yang tampak, dimana individu
relevan dengan tujuan organisasi. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran organisasi dalam mencapai
produktivitas kerja yang tinggi. Tercapainya kinerja yang baik tidak terlepas
dari kualitas sumber daya manusia yang baik pula
Kinerja
adalah catatan mengenai akibat-akibat yang di hasilkan pada sebuah tujuan
organisasi. (Kane dan Kane, 1993, Bernardin & Russell, 1998, Cascio, 1998).
Kinerja seseorang merupakan gabungan dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang
dapat diukur dari akibat yang dihasilkannya, oleh karena itu kinerja bukan
menyangkut karakteristik pribadi yang ditunjukkan oleh seseorang melalui hasil
kerja yang telah dan akan dilakukan seseorang, kinerja dapat pula diartikan
sebagai kesuksesan individu dalam melakukan pekerjaannya, dan ukuran kesuksesan
masing-masing karyawan tergantung pada fungsi dari pekerjaannya yang spesifik
dalam aktivitas selama kurun waktu tertentu, dengan kata lain ukuran kesuksesan
tersebut didasarkan pada ukuran yang berlaku dan disesuaikan dengan jenis
pekerjaannya.
Vroom
(1964) mengatakan bahwa tingkat sejauh mana keberhasilan seseorang didalam
melakukan tugas pekerjaannya dinamakan tingkat kinerja (level of performance). Seseorang yang level of performance tinggi disebut sebagai orang yang produktif,
sebaliknya yang levelnya tidak mencapai standar, dikatakan sebagai tidak
produktif atau kinerja rendah.
Schultz
& Schultz (1994) mengatakan bahwa karyawan akan mampu memotivasi diri
mereka sepenuhnya jika ada tujuan yang pasti yang ingin diraih. Tujuan tersebut
adalah hasil yang akan dicapai oleh karyawan dan memberikan arah pada perilaku
dan pikiran mereka sehingga membimbing kepada tujuan yang hendak dicapai.
Sejauh mana kesuksesan karyawan dalam mencapai tujuan tersebut melalui
tugas-tugas yang dilakukan disebut dengan kinerja.
Cherington
(1994) mengatakan bahwa kinerja menunjukkan pencapaian target kerja yang
berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Pencapaian kinerja tersebut
dipengaruhi oleh kecakapan dan waktu. Kinerja yang optimal akan terwujud
bilamana dapat memilih karyawan yang memiliki motivasi dan kecakapan yang
sesuai dengan pekerjaannya serta memiliki kondisi yang memungkinkan mereka agar
dapat bekerja secara maksimal.
Soeprihanto
(1996), berpendapat bahwa pada dasarnya kinerja atau performansi kerja
seseorang karyawan adalah hasil kerja seorang karyawan selama periode waktu
tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar, target
atau sasaran kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama.
No comments:
Post a Comment