Pengukuran
kepuasan kerja yang paling populer adalah the Job Descriptive Index (JDI;
Smith, Kendall, & Hulin, 1969, 1985). JDI tersebut berisi 72 item yang
mengukur kepuasan dengan lima aspek, yaitu pekerjaan, upah, Promosi,
Pengawasan, dan Rekan sekerja. Responden membaca kata sifat atau frasa singkat
(misalnya, "membosankan," "baik") dan mengevaluasi apakah
masing-masing menggambarkan pekerjaan mereka dengan baik dengan menjawab
"ya," "tidak," atau "tidak yakin." Ironson et al.
(1989) melaporkan bahwa kisaran reliabilities konsistensi internal adalah 0,78-0,88,
dan validitas JDI sudah terbentuk dengan baik (Brief, 1998).
Skala
pengukuran kepuasan kerja dengan Indeks Deskripsi Jabatan (Job Description
Index) dikembangkan oleh Smith, Kendal dan Hulin (dalam Mangkunegara, 1993).
Dalam penggunaannya, pegawai ditanya mengenai pekerjaan dan jabatannya yang
dirasakan sangat baik dan sangat buruk. Skala sikap ini mengukur lma bidang
yaitu mengenai pekerjaan, pengawasan, upah, promosi dan mitra kerja. Setiap
pertanyaan yang diajukan harus dijawab oleh pegawai dengan cara menandai
jawabannya ya, tidak atau tidak ada jawaban.
Pengukuran
lain yang dianggap popular untuk mengukur kepuasan kerja adalah Minnesota
Satisfaction Questionnaire (MSQ; DJ Weiss et al., 1967). Skala tersedia dalam
dua versi yaitu skala panjang (100 item) dan skala pendek (20 item). Ke-20
aspek dari kepuasan kerja yang diukur MSQ tersebut adalah : Aktivitas,
Kemandirian, keaneka-ragaman, Status Sosial, Supervisi/Pengawasan (Human
Relations), Pengawasan (Teknis), Nilai-nilai Moral, Keamanan, Pelayanan Sosial,
Kewenangan, Kemampuan Penggunaan, Kebijakan Perusahaan dan Praktik,
kompensasi/upah, Advancement/kenaikan pangkat, Tanggungjawab, kreativitas,
Kondisi Kerja, Rekan kerja, Pengakuan, dan Prestasi. Responden membaca setiap
item (misalnya, "Perasaan kesanggupan dalam menyelesaikan/ kemahiran yang
saya dapatkan dari pekerjaan ini") dan menilai aspek pekerjaan pada skala
lima poin : dari 1 ( "Aku tidak puas") sampai 5 ( "Aku sangat
puas") . Reliabilitas/keandalan (misalnya, tes-tes ulang rata-rata r = 0,83)
dan koefisien validitas telah ditemukan (Dawis, Pinto, Weitzel, & Nezzer,
1974; Dunham, Smith, & Blackburn, 1977).
Skala
pengukuran kepuasan kerja dengan kuesioner Minnesota (Minnersota Satisfaction
Questionairre) dikembangkan oleh Weiss, Davis dan Englan (dalam Mangkunegara,
1993). Skala ini terdiri dari pekerjaan yang dirasakan sangat tidak puas, tidak
puas, netral, memuaskan dan sangat memuaskan. Pegawai diminta untuk memilih
satu alternative jawaban yang sesuai dengan kondisi pekerjaannya. MSQ ini
memiliki 100 pilihan karena kuesioner ini mengukur kepuasan kerja dengan dua
puluh dimensi faktor kepuasan kerja yang masing-masing dimensi mempunyai lima
items.
Beberapa
peneliti (misalnya, Brief, 1998) lebih menyukai MSQ daripada JDI, karena MSQ
dapat mengukur aspek-aspek secara lebih luas. Salah satu contoh dari pengukuran
kepuasan kerja secara umum adalah JIG (Ironson et al., 1989). JDI tidak
mengukur kepuasan kerja secara umum, tetapi JIG dirancang untuk digunakan dalam
hubungannya dengan JDI bila ingin melakukan pengukuran secara umum. Hal ini
dirancang supaya dapat menjadi ". . . lebih global, lebih evaluatif, dan
lebih memiliki kerangka waktu yang luas "(hal. 195) daripada JDI. Ini
berisi 18 item dalam bentuk kata sifat atau frasa singkat (item termasuk
"lebih baik daripada kebanyakan," "buang-buang waktu"), dan
responden menggunakan pilihan jawaban yang sama seperti pada JDI. Konsistensi
internal diperkirakan berkisar antara 0,91-0,95 pada sampel yang berbeda, dan
korelasi skala JIG antara 0,66-0,80 jika secara umum dibandingkan dengan skala
kepuasan lainnya (Ironson et al., 1989).
No comments:
Post a Comment