Awal
lahirnya konsep kompetensi dapat ditelusuri dari awal 1970-an ketika ilmuwan
Amerika Serikat menerbitkan artikel berjudul “Mengukur Kompetensi Bukan
Intelegensi” (Testing for competence
Rather than Intelligence) yang dikatakan sebagai awal era berkembangnya
konsep kompetensi. Menurut Spencer dan Spencer (2005) kompetensi merupakan
karakteristik dasar yang paling tidak mencakup lima (5) jenis karakteristik
kompetensi yaitu motif, sikap, konsep diri, pengetahuan dan ketrampilan. Dimana
pada umumnya penegetahuan dan ketrampilan (terutama yang bersifat keras seperti
pengetahuan/ketrampilan tentang pekerjaan) yang dapat ditingkatkan melalui
program pelatihan hanyalah sebagai kompetensi dasar atau prasyarat (threshold
competencies) yang tidak akan membedakan kinerja unggul antara satu dengan yang
lainnya. Sedangkan yang membedakan kinerja unggu dari seseorang adalah
kompetensi pembeda (diferentiating
competencies) yang biasanya berkaitan erat dengan jenis kompetensi yang
melekat kepada mutu diri seseorang dan pengetahuan/ketrampilan yang bersifat
lunak seperi fleksibiltas, komunikasi dan kreativitas (mcber, 2006).
Sebuah
penelitian menunjukkan berbagai daftar kompetensi guna menghasilkan hierarki
kompetensi yang dikelompokkan atas sembilan (9) dimensi kompetensi yaitu
manajerial kuantitatif, etika, kepemimpinan, analisa, manajemen
kualitatif/informasi, mutu diri pekerja, penyesuaian diri, belajar dan memahami
sesuatu serta pencapaian hasil (Pamella, 2006).
No comments:
Post a Comment